Pembelajaran Jarak Jauh Menggunakan Aplikasi Skype
PEMBELAJARAN
VIRTUAL MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE
Oleh : Nurjanah
A. Definisi dan Karakteristik Pendidikan Jarak Jauh
Sistem
pendidikan jarak jauh pada awalnya berbentuk pendidikan koresponden yang mulai
dikenal sekitar tahun 1920- an sebagai suatu bentuk pendidikan orang
dewasa. Proses pembelajarannya
menggunakan bahan cetak yang dikenal dengan self-instruksional texts dan
dikombinasikan dengan komunikasi tertulis antara pengajar dan siswa. Dalam perkembangannya istilah pendidikan
koresponden dianggap terlalu sempit.
Kemudian muncul istilah independent study (belajar mandiri), home study
(belajar di rumah) dan external study (belajar di luar sekolah). Baru pada tahun 1970-an, bersamaan dengan berdirinya Open University di Inggris,
istilah pendidikan jarak jauh menjadi populer dan penggunaannya mencakup
pendidikan korespondensi, independent study, home study dan external study.
Selama
empat dasa warsa terakhir, istilah pendidikan jarak jauh yang berasal dari
bahasa Inggris distance education, digunakan untuk menjelaskan beragam
pendekatan proses belajar mengajar seperti, home
study, correspondent education, tele-education, open learning, dan
external studies. Sistem pendidikan jarak jauh mempunyai dua
komponen yaitu sistem belajar jarak jauh (distance
learning) dan sistem pembelajaran jarak jauh (teaching learning) (Keegan, 1990).
Sistem belajar jarak jauh memberikan penekanan kepada siswa dan proses
belajar (learner centered), sedangkan
sistem pembelajaran jarak jauh lebih berfokus pada proses belajar, organisasi
pengajaran, serta pengajarnya (teacher
and system centered). Sementara
itu, sistem pendidikan jarak jauh
berfokus pada kedua sisi secara utuh, baik kepada siswa dan proses belajarnya
maupun pada proses pengajaran, sistem organisasi, dan pengajarnya
Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang
memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajar. Dalam PJJ antara
pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung, dengan kata lain
melalui PJJ dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan
bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. jadi sangat memudahkan proses
pembelajaran.
Salah
satu contoh penyelenggara PJJ di Indonesia adalah Universitas Terbuka yang
telah berdiri sejak tahun 1984.
Tahun
1980 Keegan memberikan definisi sistem pendidikan jarak jauh berdasarkan
analisisnya terhadap beragam definisi dan tradisi praksis. Menurut Keegan. System pendidikan jarak jauh
memiliki karakteristik sebagai berikut:
Ø Terpisahnya
siswa dan pengajar yang membedakan pendidikan jarak jauh dengan pengajaran
tatap muka.
Ø Ada
pengaruh dari suatu organisasi pendidikan yang membedakannya dengan belajar
sendiri di rumah (home study).
Ø Penggunaan
beragam media—cetak, audio, video, computer, atau multi media—untuk
mempersatukan antara siswa dan pengajar dalam suatu interaksi pembelajaran.
Ø Penyediaan
komunikasi dua arah sehingga siswa dapat mengambil manfaat darinya dan bahkan
mengambil inisiatif untuk dialog. Kemungkinan pertemuan sekali-sekali untuk
keperluan pembelajaran dan sosialisasi (pembelajaran diarahkan kepada individu,
bukan kepada kelompok). Proses pembelajaran yang memilik bentuk hampir sama
dengan proses industri.
B. Fungsi
dan Tujuan
Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 ayat (2) menyatakan
bahwa pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada
kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka
atau reguler. Pernyataan ini dipertegas lagi dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun
2012 pasal 31 ayat (2) tentang Pendidikan Tinggi bahwa selain untuk memberikan
layanan Pendidikan Tinggi kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan secara tatap muka atau reguler, pendidikan jarak jauh bertujuan
untuk memperluas akses serta mempermudah layanan Pendidikan Tinggi dalam
pendidikan dan pembelajaran.
Sementara itu, Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (pasal 118 ayat 1) menyatakan bahwa pendidikan jarak jauh bertujuan
meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta meningkatkan mutu
dan relevansi pendidikan. Senada dengan itu, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia nomor 24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi, pada pasal 2 dinyatakan bahwa
pendidikan jarak jauh bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan
akses terhadap pendidikan yang bermutu dan relevan sesuai kebutuhan.
Dengan demikian, penyelenggaraan
pendidikan jarak jauh harus sejalan dengan fungsi dan tujuan yang telah
diformulasikan dalam perundangan yang berlaku, yakni untuk memperluas dan
meratakan akses pendidikan yang bermutu serta relevan dengan kebutuhan masyarakat.
C.
Pendidikan Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh
PJJ mempunyai
karakteristik: bersifat terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas, menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi, menggunakan teknologi pendidikan lainnya
dan/atau pembelajaran terpadu perguruan tinggi. Penyelenggaraan program PJJ
dilandasi pada prinsip pendidikan terbuka dan pendidikan jarak jauh.
Pendidikan terbuka mencerminkan penyelenggaraan pendidikan secara multi
entry-multi exit, tanpa membatasi usia, tahun ijazah, latar belakang bidang
studi, masa dan kecepatan studi, masa registrasi, tempat dan cara belajar, masa
evaluasi hasil belajar, dan pemilihan program studi. PJJ dapat memberikan
layanan pendidikan khusus dan layanan khusus secara inklusif. Misalnya, terbuka
bagi siapa saja untuk menjadi peserta didik, terbuka bagi peserta didik
mengambil program studi apa saja atau mata kuliah apa saja yang diminati,
terbuka bagi peserta didik untuk belajar melalui cara dan strategi yang
beragam, terbuka bagi peserta didik untuk ujian dalam beragam bentuk kapan saja
dibutuhkan. Keterbukaan yang disediakan oleh institusi penyelenggara pendidikan
ini menyediakan keluwesan belajar bagi peserta didik, dalam berbagai derajat
intens.
Sementara itu, pendidikan jarak jauh
dicirikan oleh:
1. Keterpisahan geografis maupun keterpisahan waktu
antara pendidik (dosen) dan peserta didik;
2. Keberagaman jalur komunikasi dan interaksi sinkron
maupun asinkron antara peserta didik dengan peserta didik, dengan dosen, dengan
sumber belajar lainnya;
3. Pemanfaatan beragam media pembelajaran untuk
menyampaikan pembelajaran;
4. Ketersediaan beragam layanan bantuan belajar
bagi peserta didik; dan
5. Pengorganisasian proses pendidikan dalam satu
institusi.
Pendidikan jarak jauh
juga dilandasi oleh prinsip pendidikan terbuka, sehingga menyediakan keluwesan
belajar bagi peserta didik lintas ruang dan waktu.
D. Peranan Skype dalam Pembelajaran Jarak Jauh.
Salah satu aplikasi video
conference saat ini yaitu Skype, kian dilirik dan menarik perhatian
berbagai pihak untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Skype merupakan
salahsatu aplikasi yang ada di internet dan menjadi menjadi fasilitas bagi
pengguna Internet untuk berkomuni kasi. Skyp;e sendiri dapat didefinisikan
sebagai sebuah software yang bisa didapatkan secara gratis di internet.
Software ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan panggilan suara (voice
call), video call, dan chat. Semua fasilitas tersebut bisa dini kmati secara gratis
(Am, 2009). Secara visual skype dapat dilihat pada gambar 2 berikut.
Namun dalam penggunaannya skype
harus selalu terhubung dengan koneksi internet serta dilengkapi dengan
perangkat seperti head phone yang dapat digunakan untuk mendengarkan dan
berbicara serta camera web yang berfungsi untuk melihat lawan bicara kita.
Untuk dapat mengakses skype seseorang harus terlebih dahulu memiliki account
skype. Fasilitas skype ini bersifat audio visual dan syncrounus artinya
seseorang bisa memanfaatkan skype untuk berkomunikasi dengan pihak lain
layaknya orang berkomunikasi secara tatap muka, dengan umpan balik langsung.
Dengan menggunakan skype jarak dan
waktu tidak menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Namun, hal yang harus
diperhatikan ialah koneksi internet yang memadai, komputer dan proyektor yang
ditayangkan langsung di kelas. Tidak luput tambahan speaker untuk memperjelas
suara sehingga audience di kelas mampu mendengar dengan jelas apa yang
dibicarakan oleh pemateri.
E. Kelebihan Skype dalam Pembelajaran Jarak Jauh.
Skype dapat di gunakan sebagai media pembelajaran yang
dipakai secara global dalam pembelajaran jarak jauh dan juga untuk pembelajaran
yang memerlukan biaya banyak seperti belajar di luar negeri bisa di hemat
dengan skype, skype juga merupakan aplikasi yang di dapat secara gratis dengan
mengunduhnya pada website portal skype itu sendiri, selain dapat mengunduh
secara gratis skype juga bisa di gunakan feature di dalamnya secara gratis juga
baik itu untuk panggilan suara maupun video, jadi komunikasi yang kita lakukan
lebih murah dan terjangkau. Skype tidak hanya dapat di gunakan untuk
berhubungan antara satu pengguna dengan pengguna lain saja tetapi juga dapat
digunakan berbagai orang secara langsung maupun dalam satu grup jadi dapat
mempermudah pembelajaran. Kelebihan skype yaitu juga terintegrasi dengan adanya
jejaring sosial yang lain seperti facebook. Skype tidak hanya di gunakan sebagi
media komunikasi dalam pembelajaran saja saja tetapi juga dapat di gunakan
untuk pengiriman file seperti yang bisa di lakukan pada email dan yang paling
utama skype mudah di gunakan.
F. Kekurangan Skype dalam Pembelajaran Jarak Jauh.
Dalam
menggunakan skype pengguna diharuskan untuk memiliki komputer dengan
spesifikasi teknis tertentu, headset (yang memiliki mike dan speaker), webcam
serta sambungan internet. Tidak semua siswa memiliki fasilitas yang seperti itu
selain itu juga penggunaan skype terbatas pada masalah waktu dan kondisi dalam
artian guru dan siswa tidak selalu memiliki waktu luang yang sama dan juga
tidak semua daerah terjangkau oleh adanya sinyal internet sehingga sulit untuk
terhubung dengan skype
G. Analisis Hasil Belajar Menggunakan Skype Pendidikan
Jarak Jauh Antara Kelas A dan Kelas B di Institut Pendidikan Indonesia Garut
Analisis dari hasil kuliah pada
tanggal 6 Juli 2018 kemarin antara kelas A dan B yang telah melakukan praktek
pendidikan jarak jauh menggunakan skype
, diperoleh hasil dari kelas A yaitu
terlihat kurang persiapan sehingga pada proses pembelajaran berlangsung banyak
hal – hal yang tidak dapat berjalan dengan lancar seperti gangguan signal
,mungkin dikarenakan penggunaan kuota dan jaringan yang terbatas dan seharusnya
menggunakan akses jaringan yang kuat. Pengajar yang kurang fokus dikarenakan gangguan tersebut sehingga materi
yang akan disampaikan kepada audience terhambat tidak jelas. Suara tidak jernih
disebabkan pengajar tidak memakai headphone. Diharapkan untuk pembelajaran
jarak jauh berikutnya bisa lebih matang persiapan dan pelaksanaannya.
Referensi
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi. https://coretanedenkusnendi.wordpress.com/2015/11/04/penggunaan-skype-dalam-pembelajaran-jarak-jauh/.
Komentar
Posting Komentar